Hari ini aku mencoba belajar, tentang bagaimana memahami apa yang kau rasa
Hari ini aku juga mencoba belajar, mengerti tentang pelampiasan emosimu yang selalu kau tahan dan selalu di buang ke aku.
Kalau boleh aku bertanya padamu, hal apakah yang membuatmu selalu menjadikan aku tempat pelampiasanmu? padahal, ada 4, 5, 10 orang lainnya yang bisa bersama-sama kau 'habisi' dan 'eksekusi' tanpa memandang efek perasaan, tapi kenapa ke aku? bisakah kau menjawabnya?
Tak perlu kita rusak batas antara kita hanya karena masalah ini, tak perlu aku jatuhkan kau meski aku sangat ingin dan 1001 kesempatan itu selalu bisa aku dapatkan. Ini bukan dendam, bukan juga marahku pada kau, tapi asal kau tahu aku bisa bertindak jauh dari apa yang kau bayangkan, aku bisa bertindak jauh dari apa yang kau perbuat, tapi aku cuma berusaha menahannya.
Kalau iya kau tak suka, kenapa tidak sampaikan ketika semuanya telah berakhir? kenapa akhirnya dibawa-bawa ke aku? Padahal yang turun langsung ke lapangan siapa? melihat dan mengawasi langsung adalah kau, aku hanya orang di belakang layar!!Kau sudah mengatakan yang sama 3 kali, aku tunggu yang ke 4 dan kau tahu aku juga punya batas. Kalau kau mau aku balikkan fakta, aku bisa balikkan fakta seperti yang kau inginkan, tapi sekali lagi, aku coba tahan! tidak selalu aku mau menahan kesabaranku, tidak selalu juga aku bisa berlama-lama menahan emosiku. Aku adalah aku, yang bisa kapan saja meledak ketika kau panaskan, yang bisa kapan saja tersulut ketika berikan pemantik, yang bisa kapan saja terpancing ketika kau beri umpan.
Tapi tetap, kalau kau iri, tak suka, ngomong langsung depan aku tanpa menjatuhkan, aku lebih senang seperti itu dan terimakasih untuk ilmu hari ini, kau mengajarkan aku satu hal penting, "Tidak ikut menjatuhkanmu ketika kau telah menjatuhkanku, itu lebih terhormat di mata yang lain"
Kata "Dia"
10 years ago
0 komentar:
Post a Comment